Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label jejak indonesia

Motoran santai di seputar Pantai Kuta Bali

Berkendara dari Jalan Legian menuju Pantai Kuta di siang yang terik benderang adalah sebuah transisi penuh sensasi. Ini adalah cerita perjalanan singkat yang memadatkan energi Bali.   1. Menerobos Keriuhan Jalan Legian Perjalanan dimulai dengan merayap. Motor harus ekstra sabar. Di kiri-kanan, para pedagang, turis dengan bikini dan topi lebar, serta suara diskotik yang sudah mulai berdenyut meski siang hari. Terik matahari tertahan oleh tenda-toko dan papan reklame, menciptakan suasana terowongan yang ramai. Aroma sunscreen, kopi dari kafe, dan makanan dari restoran berbaur. Helm terasa pengap, dan klakson sesekali berbunyi sebagai bahasa komunikasi antar-pengendara.   2. Persimpangan Menuju Laut Sampailah di ujung selatan Legian, dekat patung besar. Di sini, keramaian mencapai puncaknya. Pejalan kaki menyebrang seenaknya, mobil mencoba belok, dan pemandu taksi menawarkan jasa. Tapi dari sini, sebuah pemandangan membanggakan muncul: lautan biru kehijauan di ujung jal...

Motoran di Tol Bali Mandara

Tol Bali Mandara Pagi itu, langit Denpasar belum sepenuhnya biru. Kabut tipis masih menggantung di atas pelabuhan, dan angin dari arah selatan membawa aroma garam yang tajam. Aku menyalakan motor dengan tenang. Tujuanku bukan sekadar mencapai titik akhir, melainkan merasakan setiap detik di atas jalan yang membentang di atas laut. Tol Bali Mandara bukan hanya jalur transportasi, ia adalah ruang transisi antara daratan dan ketenangan. Begitu roda menyentuh aspal, suasana berubah. Di kiri dan kanan, bukan gedung atau pepohonan, melainkan hamparan air yang luas. Kadang tenang, kadang beriak, memantulkan langit yang perlahan cerah. Motor melaju stabil, dan suara mesin tenggelam dalam hembusan angin yang menerpa helm. Di kejauhan, kapal-kapal nelayan tampak seperti titik-titik kecil yang diam, dan burung camar sesekali melintas rendah, seolah menyambut kehadiranku. View this post on Instagram A post shared by AyoKeBali (@ayokebali.official)

Bali Walking Tour | Sindhu Beach – Sanur – Bali – Indonesia | 07 April 2024

Pagi itu, langit Sanur berwarna biru pucat, dan angin laut menyapu pelan sepanjang garis pantai. Kami memulai walking tour dari area Sindhu Beach, sebuah titik tenang di pesisir timur Bali yang memadukan suasana lokal dengan ritme wisata yang bersahaja. Pasir putih terbentang luas, dan jalur pedestrian yang bersih mengarah ke utara dan selatan, membelah antara laut dan deretan warung pantai. Langkah kami menyusuri jalur yang ramai oleh aktivitas pagi. Di sisi kanan, laut tenang memantulkan cahaya matahari yang baru naik. Di sisi kiri, warung kopi, penyewaan sepeda, dan kursi kayu mulai dipenuhi pengunjung. Beberapa turis asing berjalan tanpa alas kaki, sementara warga lokal duduk santai menikmati kopi Bali dan roti panggang.

Yogya International Airport

Dari lahan kosong yang dahulu ditanami tembakau dan singkong, kini telah berdiri megah sebuah gerbang peradaban modern: Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).  Bandara ini bukan sekadar infrastruktur transportasi, melainkan simbol ketangguhan, visioner, dan dialektika antara pembangunan dengan tantangan sosial-lingkungan. Bandara Adisutjipto yang telah melayani Yogyakarta selama puluhan tahun menghadapi tantangan besar seperti landasan pendek, gangguan operasi militer, dan larangan penerbangan malam.  Pada 2010-an, wacana pembangunan bandara baru mengemuka. Pemerintah akhirnya memilih Kulon Progo sebagai kawasan pesisir selatan yang dianggap strategis secara geografis dan bebas dari konflik udara. Proyek ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan nilai investasi mencapai triliunan rupiah. Masyarakat dijanjikan dampak ekonomi berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan pariwisata, dan percepatan pembangunan di Kulon Progo.  Pembangunan YIA tidak berjalan mu...